Halaman

Kamis, 28 Maret 2013

Biografi Imam Malik Bin Anas Ra


Nama lengkapnya adalah Abu abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abi Amirbin Amr bin al-Haris bin Ghaiman bin Jutsail bin Amr bin al-Haris Dzi Ashbah. Imam malik dilahirkan di Madinah al Munawwaroh. sedangkan mengenai masalah tahun kelahiranya terdapat perbedaaan riwayat. al-Yafii dalam kitabnya Thabaqat fuqoha meriwayatkan bahwa imam malik dilahirkan pada 94 H. ibn Khalikan dan yang lain berpendapat bahawa imam malik dilahirkan pada 95 H. sedangkan. imam al-Dzahabi meriwayatkan imam malik dilahirkan 90 H. Imam yahya bin bakir meriwayatkan bahwa ia mendengar malik berkata :"aku dilahirkan pada 93 H". dan inilah riwayat yang paling benar (menurut al-Sam'ani dan ibn farhun).

Biografi Imam Abu Hanifah Ra



Nama sebenarnya adalah An-Nu’man bin Tsabit bin Zutha. Ia bekas hamba sahaya Taimullah bin Tsa’labah al-Kufi. Ia berasal dari Persia.
Abu Hanifah seorang Tabi’in karena pernah melihat beberapa sahabat seperti Anas bin Malik, Sahl bin Sa’ad as-Sai’di, Abdullah bin Abi Aufa dan Abu Thufail Amir bin Watsilah. Ia meriwayatkan dari sebagian mereka. Bahkan ada Ulama yang mengatakan bahwa ia meriwayatkan dari mereka.

Rabu, 27 Maret 2013

Ringkasan "53 Aqidah Ahlus Sunnah Wal jama’ah"

53 Aqidah Ahlus Sunnah Waljama'ah

1. Iman ialah membenarkan dengan hati. Kemudian iman yang sempurna ialah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan seluruh anggota badan.

2. Tuhan itu ada, namanya Allah, dan ada 99 nama bagi Allah SWT (Asmaul Husna) yang tertuang dalam hadits Rasulullah SAW riwayat Imam Bukhori, Muslim, disebutkan secara terperinci nama-nama tersebut dalam riwayat Imam Tirimidzi, tetapi dalam riwayat Imam Ahmad bahwa Asmaul Husna tidak terbatas :

 أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ

“Aku meminta kepada-Mu dengan perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.” (HR. Ahmad, Ibn Hibban, dan dishohihkan Syua’aib Al-Arnauth).

3.Tuhan mempunyai sifat banyak sekali, yang boleh disimpulkan : Tuhan mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (keindahan), dan Kamal (kesempurnaan).

Dan mustahil ( tidak mungkin ) Tuhan mempunyai sifat kekurangan juga tersifati kekurangan.

4. Sebagian sifat yang wajib diketahui oleh sekalian mukmin yang baligh berakal adalah 20 sifat yang wajib dan 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin) ada bagi-Nya.

sifat yang harus ada bagi-Nya, yaitu :

a. Wujud artinya ada, mustahil Dia tidak ada.

b. Qidam artinya yang terdahulu wujud-Nya, mustahil Dia baru ( didahului oleh ketiadaan ).

c. Baqa’ artinya tidak berkesudahan ada-Nya, mustahil ada-Nya berkesudahan.

d. Mukhalafatu lilhawaditsi artinya Dia berlainan dengan segala makhluk, mustahil Dia serupa dengan makhluk-Nya.

e. Qiyamuhu binafsihi artinya Dia berdiri sendiri, bukan berdiri di atas zat lain, mustahil Dia berdiri di atas zat lain.

f. Wahdaniyah artinya Dia Esa, mustahil Dia banyak.

g. Qudrat artinya Dia kuasa, mustahil Dia tidak kuasa.

h. Iradat artinya Dia menentukan sendiri dengan kehendak-Nya, mustahil Dia dipaksa.

i. Ilmu artinya Dia tahu, mustahil Dia tidak tahu (bodoh).

j. Hayat artinya Dia hidup, mustahil Dia mati.

k. Sama’ artinya Dia mendengar, mustahil Dia tidak mendengar (tuli).

l. Bashar artinya Dia melihat, mustahil Dia buta.

m. Kalam artinya Dia berfirman, mustahil Dia bisu.

n. Kaunuhu Qadiran artinya Dia dalam keadaan berkuasa mustahil Dia dalam keadaan tidak berkuasa.

o. Kaunuhu muridan artinya Dia dalam keadaan mempunyai kehendak, mustahil Dia dalam keadaan yang tidak mempunyai kehendak.

p. Kaunuhu ‘Aliman artinya Dia dalam keadaan tahu, mustahil Dia dalam keadaan tidak tahu.

q. Kaunuhu Hayyan artinya Dia dalam keadaan hidup mustahil Dia dalam keadaan mati.

r. Kaunuhu Samii’an artinya Dia dalam keadaan mendengar, mustahil Dia dalam keadaan tidak mendengar.

s. Kaunuhu Bashiiran artinya Dia dalam keadaan melihat, mustahil Dia dalam keadaan tidak melihat.

t. Kaunuhu Mutakalliman artinya Dia dalam keadaan berfirman, mustahil Dia bisu.

u. Kemudian ditambah dengan sifat jaiz bagi Alloh, yaitu:  Alloh boleh melakukan sesuatu dan boleh tidak melakukannya.

Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Allah SWT, 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada bagi Allah SWT), dan satu sifat jaiz bagi Alloh.

5. Wajib dipercayai bahwa Malaikat ada, mereka banyak, bahwasanya mereka itu hamba Allah yang mulia, bukan laki-laki, bukan perempuan, dan sangat taat kepada Allah dan tiada berbuat ma’siat

Malaikat yang wajib dihafal namanya ada 10, yaitu:               

1. Jibril as. yang menyampaikan wahyu.

2. Mikail as. yang mengatur hujan dan rizqi.

3. Israfil as. yang meniup sangkala.

4. Izrail as. yang mencabut nyawa.

5. Raqib as. yang mencatat perbuatan baik.

6. ‘Atid as. yang mencatat perbuatan buruk.

7. Munkar as. yang menanyai di alam qubur.

8. Nakir as. yang menanyai di alam qubur.

9. Ridhwan as. yang menjaga pintu surga.

10. Malik as. yang menjaga pintu neraka.

6. Wajib dipercayai adanya kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya. Kitab yang wajib diketahui secara terperinci adalah 4 (empat), yaitu:

a. Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as.

b. Kitab Zabur yang diturunkan kpada Nabi Daud as.

c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.

d. Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kpada Nabi Muhammad saw.           

Dan ada juga shuhuf atau shahifah, yaitu lembaran-lembaran suci yang berisi Kalamullah yang diturunkan kepada beberapa Nabi, yaitu:

- 60 shuhuf kepada Nabi Syits as.

- 30 shuhuf kepada Nabi Ibrahim as.

- 10 shuhuf kepada Nabi Musa as. (sebelum taurah diturunkan)

- 30 shuhuf kepada Nabi Idris (menurut suatu pendapat)

7. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai sekalian rasul-rasul yang diutus Allah SWT kepada manusia, mereka banyak, ada yang diterangkan Allah SWT kepada manusia dan ada yang tidak diterangkan. Tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 25 rasul yang dinyatakan dalam Al-Qur’an yaitu :

1.Adam  AS

2.Idris  AS

3.Nuh  AS

4.Hud AS

5.Sholeh AS

6.Ibrohim AS

7.Luth AS

8.Isma’il AS

9.Ishak AS

10.Ya’qub AS

11.Yusuf  AS

12.Ayub AS

13.Syu’aib AS

14.Harun AS

15.Musa AS

16.ilyasa AS

17.Dzulkifli AS

18.Daud AS

19.Sulaiman AS

20.ilyas AS

21.Yunus AS

22.Zakaria AS

23.Yahya AS

24.Isa AS

25.Muhammad SAW

8. Setiap orang Islam wajib mempercayai adanya hari akhirat. Permulaan hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati, yaitu:

a. Setiap orang akan mati apabila jangka usianya sudah habis.

b. Setelah mati lalu dikuburkan lalu di dalam kuburnya akan ditanya :

Siapa Tuhannya ?  siapa Nabinya ?  Apa kitab sucinya ? dan lain-lain. Pertanyaan tersebut diajukan oleh malaikat Mungkar dan Nakir.

c. Orang yang jahat dan ahli ma’siat akan disiksa di dalam kubur.

d. pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan hancur luluh dan semua manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur pula.

e. Kemudian pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.

f. Akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala.

g. Di Padang Mahsyar akan ada syafaat (pertolongan) bagi  orang-orang yg berdosa dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT .

h. Akan ada timbangan untuk menimbang dosa dan pahala.

i. Akan ada titian (jembatan) Shirathal Mustaqim yang akan dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh sekalian manusia.

j. Akan ada telaga Kautsar kepunyaan Nabi Muhammad SAW di dalam surga, di mana orang-orang yang beriman akan dapat minum.

k. Yang lulus ujian dalam meniti Shirathal Mustaqim akan langsung masuk surga Jannatun Na’im sementara yang tidak lulus akan tergelincir masuk ke dalam neraka.

l. Orang yang baik akan langsung masuk surga dan kekal selama-lamanya.

m. Orang yang mu’min yang berdosa dan mati sebelum bertaubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara dan setelah menjalani hukuman akan dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga buat selama-lamanya.

n. Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal selama-lamanya tanpa ada perhitungan pebuatannya dulu ketika di dunia.

o. Orang mu’min yang baik-baik akan diberi ni’mat apa saja yang dia sukai, dan akan diberikan ni’mat lagi yang paling lezat yakni akan melihat Allah SWT dengan penglihatan kedua mata tanpa ada hijab ( penghalang ). Demikian secara ringkas tentang hari akhirat.

9. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai adanya Qada’ dan Qadar yaitu ketentuan ilahi, sebagai berikut:

a. Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah ada qadla’ ( ketentuan ) Allah SWT yakni hukum Allah SWT dalam azali, bahwa hal itu akan terjadi.

b. Sekalian yang terjadi di alam ini buruk atau baiknya semuanya dijadikan Allah SWT. Pendeknya nasib baik dan buruk semuanya dari Allah SWT dan kita umat manusia hanya menjalani ketentuanNya saja.

c. Yang ada bagi manusia hanya berbuat dan berusaha, dan Allah akan memudahkan dia kepada garis jalan kehidupan yang telah ditentukanNya.

d. Pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah kaena karunia-Nya dan hukuman yang diberikan kepada manusia adalah karena keadilan-Nya, semua itu bukan suatu kewajiban bagi Allah tapi suatu sifat yang boleh dilaksanakan dan boleh juga ditinggalkan.

Kepercayaan orang mu’min menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang bertalian dengan rukun iman yang enam, yaitu :

1.Percaya kepada Allah SWT.

2.Percaya kepada malaikat-malaikat-Nya.

3.Peracaya kepada kitab-kitab-Nya.

4.Pecaya kepada Rasul-rasul-Nya.

5.Percaya kepada hari qiyamat

6.Dan Percaya kepada qadla’ qadar ( ketentuan )Nya.

10. Allah SWT bersama nama-Nya dan sifat-Nya semuanya qadim, karena nama dan sifat itu berdiri di atas zat yang qadim, maka dengan demikian semua nama dan sifat Allah SWT adalah qadim, tidak ada pemulaannya.

11. Al Quran adalah firman Alloh yang qadim ( terdahulu tanpa didahului ketiadaaan ). Sedangkan apa yang tertulis dalam mushaf yang menggunakan huruf dan suara ketika melafadzkannya merupakan gambaran dari Al Quran yang qadim tersebut. Oleh karena itulah Al Quran disebut dengan qadim ( terdahulu tanpa didahului ketiadaaan ) dan tidak boleh disebut makhluk.

12. Rizki sekalian manusia sudah ditaqdirkan dalam azal, tidak bertambah dan tidak berkurang, tetapi manusia diperintahkan untuk mencari rizki, diperintahkan untuk berusaha dan tidak boleh berpangku tangan menunggu saja.

13. Ajal setiap manusia sudah ada jangkanya oleh Allah SWT tidak dimajukan waktunya, juga tidak dapat ditunda walaupun sekejap mata. Tetapi manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk berobat kalau sakit, tidak boleh menunggu ajal saja.

14. Anak-anak orang kafir yang mati kecil (bayi) masuk surga.

15. Do’a orang mu’min memberi manfaat bagi dirinya sendiri dan bagi orang lain yang dido’akan.

16. Pahala sedekah, wakaf dan pahala bacaan (tahlil, shalawat dan bacaan Al-Qur’an) boleh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai kepada mereka kalau dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya.

17. Ziarah kubur, khususnya kubur ibu bapak, ulama’-ulama’, wali-wali, dan orang-orang syahid, lebih-lebih maqam Rasulullah SAW, dan maqam sahabat-sahabat beliau adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan.

18. Berdo’a kepada Allah SWT langsung atau berdo’a dengan memakai perantara (bertawassul) adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau mengerjakannya.

19. Masjid di seluruh dunia sama derajatnya, kecuali tiga masjid, lebih tinggi derajatnya dari yang lain, yaitu masjid-masjid di Makkah, Madinah dan Baitul Muqaddas. Berjalan (musafir) untuk beribadah ke masjid yang tiga tersebut adalah ibadah hukumnya, jika dikerjakan mendapat pahala.

20. Seluruh manusia adalah anak cucu nabi Adam As. Adam As berasal dari tanah. Iblis dan jin dijadikan dari api, tetapi malaikat-malaikat dijadikan dari cahaya.

21. Bumi dan langit ada. siapa yang mengatakan langit tidak ada Dia keluar dari lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah.

22. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus seperti yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW yang shahih. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Imam Bukhari, nama Allah SWT itu 99 banyaknya. Siapa yang menghafalkan, meyakini dan mengamalkannya akan dimasukkan ke dalam surga ( sebagaimana yg telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Tirmidzi ). Kita umat Islam boleh berdo’a dan boleh menyeru dengan salah satu atau semua nama-Nya yang 99 ini, umpamanya Ya Lathif, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Wadud dan sebagainya.

23. Kalau terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an yang seolah-olah menyatakan bahwa Allah SWT bertubuh seperti manusia, atau bertangan seperti manusia, atau bermuka serupa manusia, maka ulama’-ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah mentakwilkan atau menafsirkan ayat di atas secara majazi ( perumpaan ) yakni bukan menurut asal dari perkataan itu, sesudah itu diserahkan kepada Allah SWT apakah yang sebenarnya yang dimaksud oleh ayat tersebut. Misalnya ayat yang mengatakan bahwa Tuhan bermuka, maksudnya Dialah Dzat yang Qadim, yang tidak serupa dengan makhluk-Nya, kalau terdapat ayat mengatakan “Tuhan bertangan” maksudnya adalah bahwa “Tuhan berkuasa” karena tangan itu adalah alat kekuasaan.

Kalau dijumpai ayat yang mengatakan “Tuhan duduk di atas Arsy” maksudnya bahwa “Tuhan menguasai Arsy”. Ada lagi ayat dan hadits yang mengatakan “Tuhan turun” maka yang turun adalah rahmat-Nya, bukan batang tubuhnya sebab Allah SWT tidak berbatang tubuh. Jika dijumpai ayat mengatakan bahwa “Tuhan atau Allah SWT itu cahaya”, maka maksudnya adalah Allah SWT itu memberi cahaya, demikian seterusnya dengan ayat-ayat yang lain.

Hal ini dianggap sangat perlu agar kita tidak terperangkap ke dalam kekeliruan dalam memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Juga agar tidak termasuk orang-orang yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya atau golongan kaum Musyabbihah atau Mujassimah ( yang menerapkan adanya keserupaan Allah SWT dengan makhluk ).

Dalam surat as Syura ayat 11 disebutkan sejelas-jelasnya bahwa Allah SWT tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tetapi dalam mengartikan ayat ini janganlah memakai sembarang arti. Hendaknya diperhatikan kitab-kitab tafsir Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipercayai, seperti kitab tafsir At- Thabari, tafsir Qurthubi, tafsir Jalalain, tafsir Khazin, dan lain-lain sebagainya.

24. Bangkit sesudah mati hanya satu kali. Manusia mulanya tidak ada, kemudian lahir ke dunia kemudian mati. Lalu hidup kembali (bangkit) dari kematian setelah peniupan terompet dan berkumpul di padang Mahsyar sesuai dengan ayat Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 28.

25. Upah (pahala) yang Allah SWT berikan kepada oang-orang yang saleh bukanlah karena Allah SWT terpaksa untuk memberikannya dan bukan pula kewajiban Allah SWT untuk membalas jasa orang itu. Begitu juga hukuman bagi orang yang durhaka tidaklah Allah SWT terpaksa menghukumnya atau bukanlah kewajiban Allah SWT untuk menghukumnya, tidak. Allah SWT memberikan pahala kepada manusia dengan karunia-Nya dan menghukum dengan keadilan-Nya, karena semua itu termasuk dalam sifat jaiz ( boleh ) bagi Allah SWT artinya boleh dilaksanakan boleh juga ditinggalkan .

26. Allah SWT dapat dilihat oleh penduduk surga dengan mata kepala, bukan dengan mata hati saja. Tetapi tidak boleh berpresepsi bahwa Allah SWT berada dalam surga. Hanya kita yang bertempat dalam surga yang melihat-Nya.

27. Pada waktu di dunia tidak ada manusia yang dapat melihat Allah SWT kecuali Nabi Muhammad SAW, pada malam Mi’raj.

28. Mengutus rasul-rasul adalah karunia Allah SWT kepada hamba-Nya untuk menunjuki jalan yang lurus, bukanlah kewajiban Allah SWT untuk mengutus rasul-rasul-Nya.

29. Wajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah. Sesudah berusia 40 tahun diangkat menjadi rasul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Al-Qur’an berturut-berturut selama 23 tahun. Sesudah 13 tahun menjadi rasul beliau pindah ke Madinah, menetap disitu sampai wafat. Beliau wafat sesudah melakukan tugas 23 tahun dalam usia 63 tahun. Makam Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, dalam lingkungan Masjid Madinah sekarang.

30. Nabi Muhammad SAW adalah manusia serupa kita, bukan malaikat. Beliau makan, minum, tidur, sakit, nikah, mempunyai keluarga serupa manusia biasa. Akan tetapi kemanusiaan beliau luar biasa, rohaniyah dan jasmaniyah beliau luar biasa kuatnya, karena kepada beliau diturunkan wahyu ilahi, yang kalau diturunkan di atas bukit maka bukit tersebut akan hancur lebur. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW walaupun beliau serupa manusia biasa tetapi beliau adalah sayyidul khalaiq artinya makhluk Allah SWT yang termulia di antara makhluk yang lain.

31. Silsilah nenek moyang Nabi Muhammad SAW adalah :                 

Dari pihak Ayahnya :Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Marrah bin Ka’ab bin Luai bin Galib bin Fihir bin Malik bin Nadlar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan ( sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Imam Bukhory ).                                                            

Dari pihak ibu adalah ; Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf bin Zahrah bin Kilab.

bertemu rantaian nenek moyang Nabi Muhammad SAW dari ayah dan ibu di kakek Nabi yang kelima dari pihak ayahnya.

32. Isteri-isteri Nabi Muhammad SAW dari mulai nikah sampai beliau wafat adalah Ummul Mu'miniin :

1.Khadijah binti Khuwailid Rha ( Rodiyallohu A'nhaa )

2.Aisyah binti Abu Bakar Rha

3.Hafsah binti Umar Rha

4.Ummu Salamah binti Abi Umayyah Rha

5.Ummu Habibah binti Abi Sufyan Rha

6.Saudah binti Zam’ah Rha

7.Zainab binti Jahasy Rha

8.Zainab binti Khuzaimah Rha

9.Maimunah binti Harits Rha

10.Juwairiyah binti Harits Rha

11.Dan Safiyah binti Hay Rha.

33. Putra-putri Nabi Muhammad SAW adalah :

1.Zainab Rha ( Rodiyallohu A'nhaa )

2.Ruqayyah Rha

3.Ummu Kultsum Rha

4.Fatimah Rha

5.Qasim Ra ( Rodiyallohu A'nhu )

6.Abdullah Ra

7.Dan Ibrahim Ra.

34. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia dan jin, tidak pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.

35. Nabi Muhammad SAW Mi’raj ke langit melalui Baitul Muqaddas (Palestina) tanggal 27 Rajab dan kembali malam itu juga ke dunia membawa perintah shalat lima kali sehari semalam. Nabi saw. mi’raj dengan badan dan ruh beliau.

36. Nabi Muhammad SAW terdahulu diangkat menjadi nabi dibanding nabi-nabi yang lain, yaitu ketika Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum ruh dimasukan ke jiwanya. Karena itu, beliau (Nabi Muhammad SAW) adalah nabi yang paling dahulu diangkat dan yang paling akhir lahir ke dunia.

37. Nabi Muhammad SAW memberi syafaat (bantuan) nanti di akhirat kepada seluruh manusia. Syafaat (bantuan) itu bermacam-macam, diantaranya menyegerakan proses penghisaban di padang Mahsyar dan lain-lain.

38. Sesudah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, maka pengganti beliau adalah Sayyidina Abu Bakar ra. sebagai khalifah pertama, Sayyidin Umar bin Khattab ra. sebagai khalifah kedua, Sayyidina Utsman bin Affan ra. sebagai khalifah ketiga, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. sebagai khalifah keempat.

39. Wajib diyakini bahwa yang paling mulia di antara makhluk Tuhan ialah Nabi Muhammad SAW, sesudah itu Rasul-rasul yang lain, lalu para Nabi, para Malaikat, para khalifah yang empat barulah Muslimin yang lain.

40. Wajib diyakini bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling mulia adalah Sayyidina Abu Bakar, sesudah itu Sayyidina Umar bin Khattab, sesudah itu Sayyidina Utsman bin Affan lalu Sayyidina Ali bin Abi Thalib, sesudah itu sahabat-sahabat yang sepuluh yang telah dikabarkan oleh Nabi Muhammad SAW akan masuk surga, yaitu 4 orang khalifah ditambah dengan Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas, Sa’id bin Zaid, Abu Ubaidah, Amir bin Jarrah, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut Perang Badar, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut Perang Uhud, sesudah sahabat-sahabat yang ikut Bai’atur Ridlwan, lalu sekalian sahabat Nabi ra.

41. Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi antara para sahabat Nabi, seperti “Perang Jamal” antara Siti Aisyah dan Sayyidina Ali, “Perang Shifiin” antara Sayyidina Ali dengan Mu’awiyah, kaum Ahlussunnah wal Jama’ah menanggapi secara positif tidak banyak dibicarakan, tetapi dianggap bahwa mereka berijtihad menurut pendapat mereka masing-masing. Kalau ijtihad itu benar pada sisi Allah SWT mereka dapat pahala dua, tetapi kalau ijtihad mereka salah maka mereka mendapat pahala satu atas ijtihadnya itu.

42. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yakin, bahwa sekalian keluarga Nabi Muhammad SAW, khususnya Siti Aisyah Ummul Mu’minin yang dituduh berbuat kesalahan adalah bersih dari noda. Fitnah yang dilancakan kepada keluarga Nabi adalah fitnah yang dibuat-buat ( sebagaimana yang telah diceritakan dalam Al-Qur'an Surat An Nur ayat 11-26).

43. Kerasulan seorang rasul adalah karunia Allah SWT. Pangkat tersebut tidak bisa didapatkan dengan diusahakan, umpamanya dengan bersekolah atau bertapa dan lain-lain.

44. Rasul-rasul yang dibekali dengan mu’jizat, yaitu perbuatan yang ganjil, yang diluar kemampuan manusia biasa, misalnya Nabi Ibrahim AS tidak tebakar dengan api, Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang yang telah mati, Nabi Musa AS bisa menjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Muhammad SAW dengan kitab suci Al-Qur’an yang tidak dapat ditiru oleh orang-orang yang pandai, air keluar dari anak jari beliau, bulan dapat dibelah dua, matahari berhenti berjalan, dan lain sebagainya.

45. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya keramat. Keramat artinya pekerjaan yang ganjil yang di luar kebiasaan orang, yang mampu dikerjakan oleh para wali Allah, ulama’-ulama’, orang-orang sholih, umpamanya makanan datang sendiri kepada Siti Maryam, ahli gua tidur selama 309 tahun tanpa rusak dagingnya.

46. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tidak ada lagi Nabi sesudah beliau. Begitu juga pangkat kenabian dan kerasulan, begitu juga nabi-nabi pembantu tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang menda’wakan dirinya sebagai nabi atau rasul baik nabi bersendiri maupun untuk menjelaskan syari’at Nabi Muhammad SAW, maka orang itu pembohong yang wajib dilawan.

47. Wajib dipercayai adanya Arsy, yaitu suatu benda makhluk Allah SWT yang dijadikan dari nur, terletak di tempat yang tinggi dan mulia, yang tidak diketahui hakekatnya dan kebesarannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui, kita hanya wajib mengimaninya.

48. Wajib diketahui adanya “Kursi Allah SWT” yaitu suatu benda makhluk Allah SWT yang bedekatan dan bertalian dengan Arsy. Hakekat keberadaannya diserahkan kepada Allah SWT. Yang wajib kaum Ahlussunnah wal Jama’ah adalah mempercayainya.

49. Wajib dipercayai adanya Qalam, yaitu suatu benda yang dijadikan Allah SWT untuk ‘menuliskan’ segala sesuatu yang akan terjadi di Lauh Mahfudh. Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah dituliskan dengan Qalam di Lauh Mahfudh terlebih dahulu.

50. Surga dan neraka bersama penduduknya akan kekal selama-lamanya, tidak akan habis. Keduanya dikekalkan Allah SWT agar yang berbuat baik merasakan selama-lamanya ni’mat pekerjaan dan yang berbuat dosa merasai selama-lamanya siksa atas pebuatannya.

51. Dosa itu, menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah, terbagi dua, ada dosa besar dan ada dosa kecil. Dosa besar itu ialah syirik (mempersekutukan Alloh) ini paling berat atau paling besar, membunuh manusia dengan tidak hak, makan riba/rentenir uang, lari dari medan perang (perang sabil), menjadi tukang sihir mendurhakai ibu bapak, berbuat zina, berbuat liwath, berdusta terhadap Nabi dan lain-lain sebagainya. Kalau dosa besar tidak dikerjakan, maka dosa-dosa kecil akan diampuni oleh Alloh. Dosa besar hanya dapat diampuni kalau si pembuatnya taubat kepada Alloh dengan taubat yang sebenarnya.

52. Islam keturunan atau orang Islam yang lahir dari rahim keluarga muslim : Sah dan dihukumi sebagai Muslim / Muslimah.

53. Orang mukmin bisa menjadi kafir kembali (riddah) dengan melakukan hal-hal di bawah ini :

A. Dalam i’tiqad :

i. Ragu atas adanya Allah SWT.

ii. Ragu akan ke-Rasulan Nabi Muhammad Saw.

iii. Ragu bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah SWT

iv. Ragu bahwa akan ada hari kiamat, hari akhirat, surga, neraka dan lain-lain sebagainya.

v. Ragu bahwa Nabi Muhammad Saw Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad. 

vi. Meyakini bahwa Alloh tidak mempunyai sifat seperti ilmu, hayat, qidam baqa’, dan lain-lain.

vii. Meyakini bahwa Alloh bertubuh serupa manusia.

viii. Menghalalkan pekerjaan yang telah sepakat ulama’ Islam mengharamkannya, seperti meyakini bahwa zina boleh baginya, berhenti puasa Romadhon boleh baginya, membunuh orang boleh baginya, makan minum yang haram boleh baginya dan lain-lain sebagainya.

ix. Mengharamkan pekerjaan yang sudah sepakat ulama’ Islam membolehknnya, seperti kawin haram baginya, jual beli haram baginya, makan minum yang halal  haram baginya dan lain-lain sebagainya.

x. Meniadakan suatu amalan ibadah yang telah sepakat ulama’ Islam mewajibkannnya, seperti sembahyang, puasa, zakat dan lain-lain sebagainya.

xi. Mengingkari kesahabatan para sahabat-sahabat Nabi yang utama seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khathab dan lain-lain sebagainya.

xii. Mengingkari sepotong atau seluruhnya ayat suci Al-Qur’an atau menambah sepotong atau seluruh kedalam ayat suci al-Qur’an dengan tujuan menjadikannya menjadi Al-Qur’an.

xiii. Mengingkari salah seorang Rasul yang telah sepakat ulama’-ulama’ Islam mengatakannya Rasul.

xiv. Mendustakan Rasul-rasul Alloh.

xv. Meyakini ada Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw.

xvi. Mendakwahkan jadi Nabi atau Rasul setelah Nabi Muhammad Saw.

B. Dalam amalan:

i. Sujud kepada berhala, pada matahari, pada bulan dan lain-lain.

ii. Sujud kepada manusia dengan suka rela.

iii. Menghina Nabi-nabi atau Rasul-rasul dengan lisan maupun    perbuatan.

iv. Menghina kitab-kitab suci Al-Qur'an dengan lisan atau perbuatan.

v. Mengejek-ejek agama Islam atau Alloh dengan lisan atau tulisan. dll.

C. Dalam perkataan :

i. Mengucapkan “Hai kafir” kepada orang Islam.

ii. Mengejek-ejek atau menghina nama Alloh SWT.

iii. Mengejek-ejek hari akhirat, surga dan neraka.

iv. Mengejek-ejek salah satu syari’at, misalnya shalat, puasa, zakat, haji, thawaf keliling Ka’bah, wukuf di Arafah dan lain-lain sebagainya.

v. Mengejek-ejek malaikat-malaikatNya.

vi. Mengejek-ejek Nabi-nabiNya dan Rasul-rasulNya.

vii. Mengejek-ejek keluarga Nabi.

viii. Mengejek-ejek Nabi Muhammad saw, dll.

Inilah Ringkasan dari Aqidah Ahlu Sunnah Wal-jama'ah yg bersumber dari Al-Qur'an, Hadis-hadis Nabi SAW, serta kitab-kitab Ulama Ahlu Sunnah Wal-jama'ah.

Catatan kecil ini kupersembahkan kepada semuanya hususnya kepada kedua orang tua kami, guru-guru kami, putra putri serta istri tercinta dan semua umat Rasulullah SAW. Kami mohon maaf jika dalam catatan ini banyak kekurangan dan kekeliruan. 

Dan terimakasih banyak jika ada koreksian dan masukan dari pembaca yang budiman. 

Semoga Allah SWT menerima amal yang sedikit ini, menjadi saksi kelak di hari kiamat di sisi kekasihNya dan obat serta wasilah bagi seluruh umat Rasulullah SAW. Aamiin.

اوصيكم واياي بتقوى الله, واستودعكم الله

والله أعلم بالصواب والمراد

 

Purwakarta, revisi : 23.31 WIB, Rabu 17 Dzulhijjah 1444 H / 05-07-2023 M.

Adh-dho'iif, Al-Faqiir, Adz-Dzaliil : Ahmad Fudoli Zaenal Arifin, Lc M.Ag