53 Aqidah Ahlus Sunnah Waljama'ah
1. Iman ialah membenarkan dengan hati. Kemudian iman yang sempurna
ialah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
seluruh anggota badan.
2. Tuhan itu ada, namanya Allah, dan ada 99 nama bagi Allah SWT (Asmaul Husna) yang tertuang dalam hadits Rasulullah SAW
riwayat Imam Bukhori, Muslim, disebutkan secara terperinci nama-nama tersebut
dalam riwayat Imam Tirimidzi, tetapi dalam riwayat Imam Ahmad bahwa Asmaul Husna
tidak terbatas :
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ
أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
“Aku meminta kepada-Mu dengan perantara semua
nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang Engkau turunkan
dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang diantara makhluk-Mu,
atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.” (HR. Ahmad, Ibn
Hibban, dan dishohihkan Syua’aib Al-Arnauth).
3.Tuhan mempunyai sifat banyak sekali, yang boleh disimpulkan :
Tuhan mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (keindahan), dan Kamal
(kesempurnaan).
Dan mustahil ( tidak mungkin ) Tuhan mempunyai sifat kekurangan
juga tersifati kekurangan.
4. Sebagian sifat yang wajib diketahui oleh sekalian mukmin yang
baligh berakal adalah 20 sifat yang wajib dan 20 sifat yang mustahil (tidak
mungkin) ada bagi-Nya.
sifat yang harus ada bagi-Nya, yaitu :
a. Wujud artinya ada, mustahil Dia tidak ada.
b. Qidam artinya yang terdahulu wujud-Nya, mustahil Dia baru (
didahului oleh ketiadaan ).
c. Baqa’ artinya tidak berkesudahan ada-Nya, mustahil ada-Nya
berkesudahan.
d. Mukhalafatu lilhawaditsi artinya Dia berlainan dengan segala
makhluk, mustahil Dia serupa dengan makhluk-Nya.
e. Qiyamuhu binafsihi artinya Dia berdiri sendiri, bukan berdiri di
atas zat lain, mustahil Dia berdiri di atas zat lain.
f. Wahdaniyah artinya Dia Esa, mustahil Dia banyak.
g. Qudrat artinya Dia kuasa, mustahil Dia tidak kuasa.
h. Iradat artinya Dia menentukan sendiri dengan kehendak-Nya,
mustahil Dia dipaksa.
i. Ilmu artinya Dia tahu, mustahil Dia tidak tahu (bodoh).
j. Hayat artinya Dia hidup, mustahil Dia mati.
k. Sama’ artinya Dia mendengar, mustahil Dia tidak mendengar
(tuli).
l. Bashar artinya Dia melihat, mustahil Dia buta.
m. Kalam artinya Dia berfirman, mustahil Dia bisu.
n. Kaunuhu Qadiran artinya Dia dalam keadaan berkuasa mustahil Dia
dalam keadaan tidak berkuasa.
o. Kaunuhu muridan artinya Dia dalam keadaan mempunyai kehendak,
mustahil Dia dalam keadaan yang tidak mempunyai kehendak.
p. Kaunuhu ‘Aliman artinya Dia dalam keadaan tahu, mustahil Dia
dalam keadaan tidak tahu.
q. Kaunuhu Hayyan artinya Dia dalam keadaan hidup mustahil Dia
dalam keadaan mati.
r. Kaunuhu Samii’an artinya Dia dalam keadaan mendengar, mustahil
Dia dalam keadaan tidak mendengar.
s. Kaunuhu Bashiiran artinya Dia dalam keadaan melihat, mustahil
Dia dalam keadaan tidak melihat.
t. Kaunuhu Mutakalliman artinya Dia dalam keadaan berfirman,
mustahil Dia bisu.
u. Kemudian ditambah dengan sifat jaiz bagi Alloh, yaitu: Alloh boleh melakukan sesuatu dan boleh tidak
melakukannya.
Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Allah SWT, 20 sifat
yang mustahil (tidak mungkin ada bagi Allah SWT), dan satu sifat jaiz bagi
Alloh.
5. Wajib dipercayai bahwa Malaikat ada, mereka banyak, bahwasanya
mereka itu hamba Allah yang mulia, bukan laki-laki, bukan perempuan, dan sangat
taat kepada Allah dan tiada berbuat ma’siat
Malaikat yang wajib dihafal namanya ada 10, yaitu:
1. Jibril as. yang menyampaikan wahyu.
2. Mikail as. yang mengatur hujan dan rizqi.
3. Israfil as. yang meniup sangkala.
4. Izrail as. yang mencabut nyawa.
5. Raqib as. yang mencatat perbuatan baik.
6. ‘Atid as. yang mencatat perbuatan buruk.
7. Munkar as. yang menanyai di alam qubur.
8. Nakir as. yang menanyai di alam qubur.
9. Ridhwan as. yang menjaga pintu surga.
10. Malik as. yang menjaga pintu neraka.
6. Wajib dipercayai adanya kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada
Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya. Kitab yang wajib diketahui
secara terperinci adalah 4 (empat), yaitu:
a. Kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as.
b. Kitab Zabur yang diturunkan kpada Nabi Daud as.
c. Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa as.
d. Kitab Al-Qur’an yang diturunkan kpada Nabi Muhammad saw.
Dan ada juga shuhuf atau shahifah, yaitu lembaran-lembaran suci
yang berisi Kalamullah yang diturunkan kepada beberapa Nabi, yaitu:
- 60 shuhuf kepada Nabi Syits as.
- 30 shuhuf kepada Nabi Ibrahim as.
- 10 shuhuf kepada Nabi Musa as. (sebelum taurah diturunkan)
- 30 shuhuf kepada Nabi Idris (menurut suatu pendapat)
7. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai sekalian rasul-rasul
yang diutus Allah SWT kepada manusia, mereka banyak, ada yang diterangkan Allah
SWT kepada manusia dan ada yang tidak diterangkan. Tetapi yang wajib diketahui
secara terperinci adalah 25 rasul yang dinyatakan dalam Al-Qur’an yaitu :
1.Adam AS
2.Idris AS
3.Nuh AS
4.Hud AS
5.Sholeh AS
6.Ibrohim AS
7.Luth AS
8.Isma’il AS
9.Ishak AS
10.Ya’qub AS
11.Yusuf AS
12.Ayub AS
13.Syu’aib AS
14.Harun AS
15.Musa AS
16.ilyasa AS
17.Dzulkifli AS
18.Daud AS
19.Sulaiman AS
20.ilyas AS
21.Yunus AS
22.Zakaria AS
23.Yahya AS
24.Isa AS
25.Muhammad SAW
8. Setiap orang Islam wajib mempercayai adanya hari akhirat.
Permulaan hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati, yaitu:
a. Setiap orang akan mati apabila jangka usianya sudah habis.
b. Setelah mati lalu dikuburkan lalu di dalam kuburnya akan ditanya
:
Siapa Tuhannya ? siapa
Nabinya ? Apa kitab sucinya ? dan
lain-lain. Pertanyaan tersebut diajukan oleh malaikat Mungkar dan Nakir.
c. Orang yang jahat dan ahli ma’siat akan disiksa di dalam kubur.
d. pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan hancur
luluh dan semua manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur
pula.
e. Kemudian pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga
seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.
f. Akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala.
g. Di Padang Mahsyar akan ada syafaat (pertolongan) bagi orang-orang yg berdosa dari Nabi Muhammad SAW
dengan seizin Allah SWT .
h. Akan ada timbangan untuk menimbang dosa dan pahala.
i. Akan ada titian (jembatan) Shirathal Mustaqim yang akan
dibentangkan di atas neraka yang harus dilalui oleh sekalian manusia.
j. Akan ada telaga Kautsar kepunyaan Nabi Muhammad SAW di dalam
surga, di mana orang-orang yang beriman akan dapat minum.
k. Yang lulus ujian dalam meniti Shirathal Mustaqim akan langsung
masuk surga Jannatun Na’im sementara yang tidak lulus akan tergelincir masuk ke
dalam neraka.
l. Orang yang baik akan langsung masuk surga dan kekal
selama-lamanya.
m. Orang yang mu’min yang berdosa dan mati sebelum bertaubat, akan
masuk ke dalam neraka buat sementara dan setelah menjalani hukuman akan
dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga buat selama-lamanya.
n. Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal selama-lamanya tanpa
ada perhitungan pebuatannya dulu ketika di dunia.
o. Orang mu’min yang baik-baik akan diberi ni’mat apa saja yang dia
sukai, dan akan diberikan ni’mat lagi yang paling lezat yakni akan melihat
Allah SWT dengan penglihatan kedua mata tanpa ada hijab ( penghalang ).
Demikian secara ringkas tentang hari akhirat.
9. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah mempercayai adanya Qada’ dan Qadar
yaitu ketentuan ilahi, sebagai berikut:
a. Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah ada qadla’ ( ketentuan
) Allah SWT yakni hukum Allah SWT dalam azali, bahwa hal itu akan terjadi.
b. Sekalian yang terjadi di alam ini buruk atau baiknya semuanya
dijadikan Allah SWT. Pendeknya nasib baik dan buruk semuanya dari Allah SWT dan
kita umat manusia hanya menjalani ketentuanNya saja.
c. Yang ada bagi manusia hanya berbuat dan berusaha, dan Allah akan
memudahkan dia kepada garis jalan kehidupan yang telah ditentukanNya.
d. Pahala yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah kaena
karunia-Nya dan hukuman yang diberikan kepada manusia adalah karena
keadilan-Nya, semua itu bukan suatu kewajiban bagi Allah tapi suatu sifat yang
boleh dilaksanakan dan boleh juga ditinggalkan.
Kepercayaan orang mu’min menurut
faham Ahlussunnah wal Jama’ah yang bertalian dengan rukun iman yang enam, yaitu
:
1.Percaya kepada Allah SWT.
2.Percaya kepada malaikat-malaikat-Nya.
3.Peracaya kepada kitab-kitab-Nya.
4.Pecaya kepada Rasul-rasul-Nya.
5.Percaya kepada hari qiyamat
6.Dan Percaya kepada qadla’ qadar ( ketentuan )Nya.
10. Allah SWT bersama nama-Nya dan sifat-Nya semuanya qadim, karena
nama dan sifat itu berdiri di atas zat yang qadim, maka dengan demikian semua
nama dan sifat Allah SWT adalah qadim, tidak ada pemulaannya.
11. Al Quran adalah firman Alloh yang qadim ( terdahulu tanpa
didahului ketiadaaan ). Sedangkan apa yang tertulis dalam mushaf yang
menggunakan huruf dan suara ketika melafadzkannya merupakan gambaran dari Al
Quran yang qadim tersebut. Oleh karena itulah Al Quran disebut dengan qadim (
terdahulu tanpa didahului ketiadaaan ) dan tidak boleh disebut makhluk.
12. Rizki sekalian manusia sudah ditaqdirkan dalam azal, tidak
bertambah dan tidak berkurang, tetapi manusia diperintahkan untuk mencari
rizki, diperintahkan untuk berusaha dan tidak boleh berpangku tangan menunggu
saja.
13. Ajal setiap manusia sudah ada jangkanya oleh Allah SWT tidak
dimajukan waktunya, juga tidak dapat ditunda walaupun sekejap mata. Tetapi
manusia diperintahkan oleh Allah SWT untuk berobat kalau sakit, tidak boleh
menunggu ajal saja.
14. Anak-anak orang kafir yang mati kecil (bayi) masuk surga.
15. Do’a orang mu’min memberi manfaat bagi dirinya sendiri dan bagi
orang lain yang dido’akan.
16. Pahala sedekah, wakaf dan pahala bacaan (tahlil, shalawat dan
bacaan Al-Qur’an) boleh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai
kepada mereka kalau dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya.
17. Ziarah kubur, khususnya kubur ibu bapak, ulama’-ulama’,
wali-wali, dan orang-orang syahid, lebih-lebih maqam Rasulullah SAW, dan maqam
sahabat-sahabat beliau adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan.
18. Berdo’a kepada Allah SWT langsung atau berdo’a dengan memakai
perantara (bertawassul) adalah sunat hukumnya, diberi pahala kalau
mengerjakannya.
19. Masjid di seluruh dunia sama derajatnya, kecuali tiga masjid,
lebih tinggi derajatnya dari yang lain, yaitu masjid-masjid di Makkah, Madinah
dan Baitul Muqaddas. Berjalan (musafir) untuk beribadah ke masjid yang tiga
tersebut adalah ibadah hukumnya, jika dikerjakan mendapat pahala.
20. Seluruh manusia adalah anak cucu nabi Adam As. Adam As berasal dari
tanah. Iblis dan jin dijadikan dari api, tetapi malaikat-malaikat dijadikan
dari cahaya.
21. Bumi dan langit ada. siapa yang mengatakan langit tidak ada Dia
keluar dari lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah.
22. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus
seperti yang telah ditetapkan Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW
yang shahih. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmizi dan Imam Bukhari,
nama Allah SWT itu 99 banyaknya. Siapa yang menghafalkan, meyakini dan
mengamalkannya akan dimasukkan ke dalam surga ( sebagaimana yg telah
diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Tirmidzi ). Kita umat
Islam boleh berdo’a dan boleh menyeru dengan salah satu atau semua nama-Nya
yang 99 ini, umpamanya Ya Lathif, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Wadud dan sebagainya.
23. Kalau terdapat ayat-ayat suci Al-Qur’an yang seolah-olah
menyatakan bahwa Allah SWT bertubuh seperti manusia, atau bertangan seperti
manusia, atau bermuka serupa manusia, maka ulama’-ulama’ Ahlussunnah wal
Jama’ah mentakwilkan atau menafsirkan ayat di atas secara majazi ( perumpaan )
yakni bukan menurut asal dari perkataan itu, sesudah itu diserahkan kepada
Allah SWT apakah yang sebenarnya yang dimaksud oleh ayat tersebut. Misalnya ayat
yang mengatakan bahwa Tuhan bermuka, maksudnya Dialah Dzat yang Qadim, yang
tidak serupa dengan makhluk-Nya, kalau terdapat ayat mengatakan “Tuhan
bertangan” maksudnya adalah bahwa “Tuhan berkuasa” karena tangan itu adalah
alat kekuasaan.
Kalau dijumpai ayat yang mengatakan “Tuhan duduk di atas Arsy”
maksudnya bahwa “Tuhan menguasai Arsy”. Ada lagi ayat dan hadits yang
mengatakan “Tuhan turun” maka yang turun adalah rahmat-Nya, bukan batang
tubuhnya sebab Allah SWT tidak berbatang tubuh. Jika dijumpai ayat mengatakan
bahwa “Tuhan atau Allah SWT itu cahaya”, maka maksudnya adalah Allah SWT itu
memberi cahaya, demikian seterusnya dengan ayat-ayat yang lain.
Hal ini dianggap sangat perlu agar kita tidak terperangkap ke dalam
kekeliruan dalam memahami ayat-ayat suci Al-Qur’an. Juga agar tidak termasuk
orang-orang yang menyerupakan Allah SWT dengan makhluk-Nya atau golongan kaum
Musyabbihah atau Mujassimah ( yang menerapkan adanya keserupaan Allah SWT
dengan makhluk ).
Dalam surat as Syura ayat 11 disebutkan sejelas-jelasnya bahwa
Allah SWT tidak serupa dengan makhluk-Nya. Tetapi dalam mengartikan ayat ini
janganlah memakai sembarang arti. Hendaknya diperhatikan kitab-kitab tafsir
Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipercayai, seperti kitab tafsir At- Thabari, tafsir
Qurthubi, tafsir Jalalain, tafsir Khazin, dan lain-lain sebagainya.
24. Bangkit sesudah mati hanya satu kali. Manusia mulanya tidak
ada, kemudian lahir ke dunia kemudian mati. Lalu hidup kembali (bangkit) dari
kematian setelah peniupan terompet dan berkumpul di padang Mahsyar sesuai
dengan ayat Al-Qur’an pada surat Al Baqarah ayat 28.
25. Upah (pahala) yang Allah SWT berikan kepada oang-orang yang
saleh bukanlah karena Allah SWT terpaksa untuk memberikannya dan bukan pula
kewajiban Allah SWT untuk membalas jasa orang itu. Begitu juga hukuman bagi
orang yang durhaka tidaklah Allah SWT terpaksa menghukumnya atau bukanlah
kewajiban Allah SWT untuk menghukumnya, tidak. Allah SWT memberikan pahala
kepada manusia dengan karunia-Nya dan menghukum dengan keadilan-Nya, karena
semua itu termasuk dalam sifat jaiz ( boleh ) bagi Allah SWT artinya boleh
dilaksanakan boleh juga ditinggalkan .
26. Allah SWT dapat dilihat oleh penduduk surga dengan mata kepala,
bukan dengan mata hati saja. Tetapi tidak boleh berpresepsi bahwa Allah SWT
berada dalam surga. Hanya kita yang bertempat dalam surga yang melihat-Nya.
27. Pada waktu di dunia tidak ada manusia yang dapat melihat Allah
SWT kecuali Nabi Muhammad SAW, pada malam Mi’raj.
28. Mengutus rasul-rasul adalah karunia Allah SWT kepada hamba-Nya
untuk menunjuki jalan yang lurus, bukanlah kewajiban Allah SWT untuk mengutus
rasul-rasul-Nya.
29. Wajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa
Nabi Muhammad SAW lahir di kota Makkah. Sesudah berusia 40 tahun diangkat
menjadi rasul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Al-Qur’an
berturut-berturut selama 23 tahun. Sesudah 13 tahun menjadi rasul beliau pindah
ke Madinah, menetap disitu sampai wafat. Beliau wafat sesudah melakukan tugas
23 tahun dalam usia 63 tahun. Makam Nabi Muhammad SAW berada di Madinah, dalam
lingkungan Masjid Madinah sekarang.
30. Nabi Muhammad SAW adalah manusia serupa kita, bukan malaikat.
Beliau makan, minum, tidur, sakit, nikah, mempunyai keluarga serupa manusia
biasa. Akan tetapi kemanusiaan beliau luar biasa, rohaniyah dan jasmaniyah
beliau luar biasa kuatnya, karena kepada beliau diturunkan wahyu ilahi, yang
kalau diturunkan di atas bukit maka bukit tersebut akan hancur lebur. Kaum
Ahlussunnah wal Jama’ah menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW walaupun beliau
serupa manusia biasa tetapi beliau adalah sayyidul khalaiq artinya makhluk
Allah SWT yang termulia di antara makhluk yang lain.
31. Silsilah nenek moyang Nabi Muhammad SAW adalah :
Dari pihak Ayahnya :Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin
Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Marrah bin Ka’ab bin Luai bin
Galib bin Fihir bin Malik bin Nadlar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin
Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan ( sebagaimana yang telah diriwayatkan
oleh Imam Bukhory ).
Dari pihak ibu adalah ; Muhammad bin Aminah binti Wahab bin Abdul
Manaf bin Zahrah bin Kilab.
bertemu rantaian nenek moyang Nabi Muhammad SAW dari ayah dan ibu
di kakek Nabi yang kelima dari pihak ayahnya.
32. Isteri-isteri Nabi Muhammad SAW dari mulai nikah sampai beliau
wafat adalah Ummul Mu'miniin :
1.Khadijah binti Khuwailid Rha ( Rodiyallohu A'nhaa )
2.Aisyah binti Abu Bakar Rha
3.Hafsah binti Umar Rha
4.Ummu Salamah binti Abi Umayyah Rha
5.Ummu Habibah binti Abi Sufyan Rha
6.Saudah binti Zam’ah Rha
7.Zainab binti Jahasy Rha
8.Zainab binti Khuzaimah Rha
9.Maimunah binti Harits Rha
10.Juwairiyah binti Harits Rha
11.Dan Safiyah binti Hay Rha.
33. Putra-putri Nabi Muhammad SAW adalah :
1.Zainab Rha ( Rodiyallohu A'nhaa )
2.Ruqayyah Rha
3.Ummu Kultsum Rha
4.Fatimah Rha
5.Qasim Ra ( Rodiyallohu A'nhu )
6.Abdullah Ra
7.Dan Ibrahim Ra.
34. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT kepada seluruh umat manusia
dan jin, tidak pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.
35. Nabi Muhammad SAW Mi’raj ke langit melalui Baitul Muqaddas
(Palestina) tanggal 27 Rajab dan kembali malam itu juga ke dunia membawa
perintah shalat lima kali sehari semalam. Nabi saw. mi’raj dengan badan dan ruh
beliau.
36. Nabi Muhammad SAW terdahulu diangkat menjadi nabi dibanding
nabi-nabi yang lain, yaitu ketika Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum
ruh dimasukan ke jiwanya. Karena itu, beliau (Nabi Muhammad SAW) adalah nabi
yang paling dahulu diangkat dan yang paling akhir lahir ke dunia.
37. Nabi Muhammad SAW memberi syafaat (bantuan) nanti di akhirat
kepada seluruh manusia. Syafaat (bantuan) itu bermacam-macam, diantaranya
menyegerakan proses penghisaban di padang Mahsyar dan lain-lain.
38. Sesudah Nabi Muhammad SAW meninggal dunia, maka pengganti
beliau adalah Sayyidina Abu Bakar ra. sebagai khalifah pertama, Sayyidin Umar
bin Khattab ra. sebagai khalifah kedua, Sayyidina Utsman bin Affan ra. sebagai
khalifah ketiga, dan Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. sebagai khalifah keempat.
39. Wajib diyakini bahwa yang paling mulia di antara makhluk Tuhan
ialah Nabi Muhammad SAW, sesudah itu Rasul-rasul yang lain, lalu para Nabi,
para Malaikat, para khalifah yang empat barulah Muslimin yang lain.
40. Wajib diyakini bahwa sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling
mulia adalah Sayyidina Abu Bakar, sesudah itu Sayyidina Umar bin Khattab,
sesudah itu Sayyidina Utsman bin Affan lalu Sayyidina Ali bin Abi Thalib,
sesudah itu sahabat-sahabat yang sepuluh yang telah dikabarkan oleh Nabi
Muhammad SAW akan masuk surga, yaitu 4 orang khalifah ditambah dengan Thalhah
bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurahman bin ‘Auf, Sa’ad bin Abi Waqqas,
Sa’id bin Zaid, Abu Ubaidah, Amir bin Jarrah, sesudah itu sahabat-sahabat yang
ikut Perang Badar, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut Perang Uhud, sesudah
sahabat-sahabat yang ikut Bai’atur Ridlwan, lalu sekalian sahabat Nabi ra.
41. Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi antara para
sahabat Nabi, seperti “Perang Jamal” antara Siti Aisyah dan Sayyidina Ali,
“Perang Shifiin” antara Sayyidina Ali dengan Mu’awiyah, kaum Ahlussunnah wal
Jama’ah menanggapi secara positif tidak banyak dibicarakan, tetapi dianggap
bahwa mereka berijtihad menurut pendapat mereka masing-masing. Kalau ijtihad
itu benar pada sisi Allah SWT mereka dapat pahala dua, tetapi kalau ijtihad
mereka salah maka mereka mendapat pahala satu atas ijtihadnya itu.
42. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah yakin, bahwa sekalian keluarga
Nabi Muhammad SAW, khususnya Siti Aisyah Ummul Mu’minin yang dituduh berbuat
kesalahan adalah bersih dari noda. Fitnah yang dilancakan kepada keluarga Nabi
adalah fitnah yang dibuat-buat ( sebagaimana yang telah diceritakan dalam
Al-Qur'an Surat An Nur ayat 11-26).
43. Kerasulan seorang rasul adalah karunia Allah SWT. Pangkat
tersebut tidak bisa didapatkan dengan diusahakan, umpamanya dengan bersekolah
atau bertapa dan lain-lain.
44. Rasul-rasul yang dibekali dengan mu’jizat, yaitu perbuatan yang
ganjil, yang diluar kemampuan manusia biasa, misalnya Nabi Ibrahim AS tidak
tebakar dengan api, Nabi Isa AS dapat menghidupkan orang yang telah mati, Nabi
Musa AS bisa menjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Muhammad SAW dengan kitab
suci Al-Qur’an yang tidak dapat ditiru oleh orang-orang yang pandai, air keluar
dari anak jari beliau, bulan dapat dibelah dua, matahari berhenti berjalan, dan
lain sebagainya.
45. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya keramat. Keramat
artinya pekerjaan yang ganjil yang di luar kebiasaan orang, yang mampu
dikerjakan oleh para wali Allah, ulama’-ulama’, orang-orang sholih, umpamanya
makanan datang sendiri kepada Siti Maryam, ahli gua tidur selama 309 tahun
tanpa rusak dagingnya.
46. Nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir, tidak ada lagi
Nabi sesudah beliau. Begitu juga pangkat kenabian dan kerasulan, begitu juga
nabi-nabi pembantu tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang
menda’wakan dirinya sebagai nabi atau rasul baik nabi bersendiri maupun untuk
menjelaskan syari’at Nabi Muhammad SAW, maka orang itu pembohong yang wajib
dilawan.
47. Wajib dipercayai adanya Arsy, yaitu suatu benda makhluk Allah
SWT yang dijadikan dari nur, terletak di tempat yang tinggi dan mulia, yang
tidak diketahui hakekatnya dan kebesarannya. Hanya Allah SWT yang mengetahui,
kita hanya wajib mengimaninya.
48. Wajib diketahui adanya “Kursi Allah SWT” yaitu suatu benda
makhluk Allah SWT yang bedekatan dan bertalian dengan Arsy. Hakekat
keberadaannya diserahkan kepada Allah SWT. Yang wajib kaum Ahlussunnah wal
Jama’ah adalah mempercayainya.
49. Wajib dipercayai adanya Qalam, yaitu suatu benda yang dijadikan
Allah SWT untuk ‘menuliskan’ segala sesuatu yang akan terjadi di Lauh Mahfudh.
Sekalian yang terjadi di dunia ini sudah dituliskan dengan Qalam di Lauh
Mahfudh terlebih dahulu.
50. Surga dan neraka bersama penduduknya akan kekal selama-lamanya,
tidak akan habis. Keduanya dikekalkan Allah SWT agar yang berbuat baik
merasakan selama-lamanya ni’mat pekerjaan dan yang berbuat dosa merasai
selama-lamanya siksa atas pebuatannya.
51. Dosa itu, menurut faham Ahlussunnah wal Jama’ah, terbagi dua,
ada dosa besar dan ada dosa kecil. Dosa besar itu ialah syirik (mempersekutukan
Alloh) ini paling berat atau paling besar, membunuh manusia dengan tidak hak,
makan riba/rentenir uang, lari dari medan perang (perang sabil), menjadi tukang
sihir mendurhakai ibu bapak, berbuat zina, berbuat liwath, berdusta terhadap
Nabi dan lain-lain sebagainya. Kalau dosa besar tidak dikerjakan, maka
dosa-dosa kecil akan diampuni oleh Alloh. Dosa besar hanya dapat diampuni kalau
si pembuatnya taubat kepada Alloh dengan taubat yang sebenarnya.
52. Islam keturunan atau orang Islam yang lahir dari rahim keluarga muslim : Sah dan dihukumi sebagai Muslim / Muslimah.
53. Orang mukmin bisa menjadi kafir kembali (riddah) dengan
melakukan hal-hal di bawah ini :
A. Dalam i’tiqad :
i. Ragu atas adanya Allah SWT.
ii. Ragu akan ke-Rasulan Nabi Muhammad Saw.
iii. Ragu bahwa Al-Qur’an itu wahyu Allah SWT
iv. Ragu bahwa akan ada hari kiamat, hari akhirat, surga, neraka
dan lain-lain sebagainya.
v. Ragu bahwa Nabi Muhammad Saw Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasad.
vi. Meyakini bahwa Alloh tidak mempunyai sifat seperti ilmu, hayat, qidam
baqa’, dan lain-lain.
vii. Meyakini bahwa Alloh bertubuh serupa manusia.
viii. Menghalalkan pekerjaan yang telah sepakat ulama’ Islam
mengharamkannya, seperti meyakini bahwa zina boleh baginya, berhenti puasa
Romadhon boleh baginya, membunuh orang boleh baginya, makan minum yang haram
boleh baginya dan lain-lain sebagainya.
ix. Mengharamkan pekerjaan yang sudah sepakat ulama’ Islam
membolehknnya, seperti kawin haram baginya, jual beli haram baginya, makan
minum yang halal haram baginya dan
lain-lain sebagainya.
x. Meniadakan suatu amalan ibadah yang telah sepakat ulama’ Islam
mewajibkannnya, seperti sembahyang, puasa, zakat dan lain-lain sebagainya.
xi. Mengingkari kesahabatan para sahabat-sahabat Nabi yang utama
seperti Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar bin Khathab dan lain-lain
sebagainya.
xii. Mengingkari sepotong atau seluruhnya ayat suci Al-Qur’an atau
menambah sepotong atau seluruh kedalam ayat suci al-Qur’an dengan tujuan menjadikannya
menjadi Al-Qur’an.
xiii. Mengingkari salah seorang Rasul yang telah sepakat
ulama’-ulama’ Islam mengatakannya Rasul.
xiv. Mendustakan Rasul-rasul Alloh.
xv. Meyakini ada Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw.
xvi. Mendakwahkan jadi Nabi atau Rasul setelah Nabi Muhammad Saw.
B. Dalam amalan:
i. Sujud kepada berhala, pada matahari, pada bulan dan lain-lain.
ii. Sujud kepada manusia dengan suka rela.
iii. Menghina Nabi-nabi atau Rasul-rasul dengan lisan maupun perbuatan.
iv. Menghina kitab-kitab suci Al-Qur'an dengan lisan atau
perbuatan.
v. Mengejek-ejek agama Islam atau Alloh dengan lisan atau tulisan.
dll.
C. Dalam perkataan :
i. Mengucapkan “Hai kafir” kepada orang Islam.
ii. Mengejek-ejek atau menghina nama Alloh SWT.
iii. Mengejek-ejek hari akhirat, surga dan neraka.
iv. Mengejek-ejek salah satu syari’at, misalnya shalat, puasa,
zakat, haji, thawaf keliling Ka’bah, wukuf di Arafah dan lain-lain sebagainya.
v. Mengejek-ejek malaikat-malaikatNya.
vi. Mengejek-ejek Nabi-nabiNya dan Rasul-rasulNya.
vii. Mengejek-ejek keluarga Nabi.
viii. Mengejek-ejek Nabi Muhammad saw, dll.
Inilah Ringkasan dari Aqidah Ahlu Sunnah Wal-jama'ah yg bersumber
dari Al-Qur'an, Hadis-hadis Nabi SAW, serta kitab-kitab Ulama Ahlu Sunnah
Wal-jama'ah.
Catatan kecil
ini kupersembahkan kepada semuanya hususnya kepada kedua orang tua kami,
guru-guru kami, putra putri serta istri tercinta dan semua umat Rasulullah SAW.
Kami mohon maaf jika dalam catatan ini banyak kekurangan dan kekeliruan.
Dan terimakasih banyak jika ada koreksian dan masukan dari pembaca yang budiman.
Semoga Allah SWT menerima amal yang sedikit
ini, menjadi saksi kelak di hari kiamat di sisi kekasihNya dan obat serta
wasilah bagi seluruh umat Rasulullah SAW. Aamiin.
اوصيكم واياي
بتقوى الله, واستودعكم الله
والله أعلم
بالصواب والمراد
Purwakarta, revisi : 23.31 WIB, Rabu 17 Dzulhijjah 1444 H / 05-07-2023 M.
Adh-dho'iif, Al-Faqiir, Adz-Dzaliil : Ahmad Fudoli Zaenal Arifin, Lc
M.Ag